Tugas Mandiri 3
Refialdi Febrian
41324010022
Teknik Mesin
Tagline:Ngoprek Mesin, Ngegas dilapangan
AE20
OBSERVASI LINGKUNGAN DAN PENGEMBANGAN IDE BISNIS INOVATIF
BAGIAN 1: LATAR BELAKANG
Deskripsi Area Observasi
Area observasi dilakukan di lingkungan perumahan warga di daerah perkotaan yang terdiri atas sekitar 120 kepala keluarga dengan aktivitas harian yang beragam. Mayoritas warga bekerja di sektor formal dan memiliki rutinitas padat, sehingga kegiatan pengelolaan sampah rumah tangga sering diabaikan.
Alasan Pemilihan Area
Perumahan dipilih karena menjadi lokasi dengan aktivitas rumah tangga tinggi yang menghasilkan volume sampah signifikan setiap hari. Selain itu, rendahnya kesadaran pemilahan sampah dan terbatasnya fasilitas daur ulang menjadikan area ini sangat potensial untuk dikembangkan menjadi peluang bisnis inovatif.
Metode Observasi
Observasi dilakukan selama 3 hari berturut-turut dengan metode:
-
Pengamatan langsung aktivitas warga terkait pengelolaan sampah.
-
Wawancara informal terhadap 8 responden (5 ibu rumah tangga, 2 petugas kebersihan, dan 1 ketua RT).
-
Dokumentasi berupa catatan harian dan foto tumpukan sampah di beberapa titik strategis.
BAGIAN 2: HASIL OBSERVASI
Tabel Hasil Observasi
| No | Fenomena Teramati | Dampak | Catatan |
|---|---|---|---|
| 1 | Sampah rumah tangga menumpuk di depan rumah | Bau dan estetika lingkungan menurun | Warga membuang sampah tidak teratur |
| 2 | Tidak ada pemilahan antara sampah organik dan anorganik | Daur ulang sulit dilakukan | Kurang sosialisasi dari pihak RT |
| 3 | Petugas kebersihan kewalahan saat pengangkutan | Sampah sering menumpuk 2–3 hari | Volume sampah meningkat tiap akhir pekan |
Ringkasan Wawancara
Mayoritas warga mengaku tidak sempat memilah sampah dan tidak tahu cara mendaur ulang yang benar. Sebagian mengatakan bersedia membayar jasa tambahan bila ada sistem pengelolaan sampah praktis dan ramah lingkungan.
Tiga Masalah Teridentifikasi
-
Penumpukan sampah rumah tangga akibat jadwal pengangkutan tidak teratur.
-
Kurangnya kesadaran dan fasilitas pemilahan sampah.
-
Tidak adanya sistem penghargaan atau insentif bagi warga yang mendaur ulang.
Analisis
Masalah tersebut menimbulkan dampak sosial dan lingkungan yang nyata, namun juga membuka peluang bisnis untuk menghadirkan solusi berbasis daur ulang dan digitalisasi layanan kebersihan.
BAGIAN 3: IDE BISNIS TERPILIH
Deskripsi Ide Bisnis: Waste2Worth
Waste2Worth adalah layanan pengelolaan sampah rumah tangga berbasis digital recycling system, di mana warga dapat memilah sampah, menjadwalkan penjemputan melalui aplikasi/WhatsApp, dan memperoleh poin digital yang dapat ditukar dengan saldo e-wallet atau kebutuhan rumah tangga.
Alasan Pemilihan
Ide ini dipilih karena:
-
Masalah sampah bersifat umum dan mendesak.
-
Solusinya inovatif dengan menggabungkan sistem digital dan edukasi lingkungan.
-
Potensi pasar besar di kalangan keluarga muda yang peduli lingkungan.
Business Model Canvas
| Komponen | Keterangan |
|---|---|
| Key Partners | RT/RW setempat, pengepul daur ulang, bank sampah, penyedia aplikasi digital |
| Key Activities | Edukasi warga, pengumpulan sampah, pengolahan, penukaran poin |
| Value Propositions | Layanan daur ulang mudah + penghargaan digital bagi warga |
| Customer Relationships | Langganan bulanan dan sistem poin loyalitas |
| Customer Segments | Warga perumahan, ibu rumah tangga, generasi muda peduli lingkungan |
| Key Resources | Tim operasional, kendaraan angkut, sistem aplikasi sederhana |
| Channels | WhatsApp, aplikasi mobile, media sosial, sosialisasi RT |
| Cost Structure | Operasional (angkutan, SDM), pengembangan sistem, promosi |
| Revenue Streams | Langganan bulanan warga, hasil penjualan sampah daur ulang, iklan lokal |
BAGIAN 4: ANALISIS KELAYAKAN
Target Pasar
Target utama adalah warga perumahan usia 25–50 tahun yang memiliki kesadaran kebersihan dan siap berlangganan layanan praktis.
Keunikan / Nilai Tambah
-
Menggabungkan pengelolaan sampah dan sistem reward digital.
-
Memberi dampak sosial dengan menciptakan lingkungan bersih dan ekonomi sirkular.
-
Mudah diakses tanpa harus mengunduh aplikasi rumit.
Analisis Kompetitor
-
Bank Sampah Manual: tidak memiliki sistem digital dan jadwal penjemputan.
-
Jasa Kebersihan RT: fokus pada pengangkutan, bukan daur ulang.
➡️ Waste2Worth unggul pada aspek digitalisasi dan insentif ekonomi.
Estimasi Biaya Awal & Harga
| Komponen | Estimasi Biaya (Rp) |
|---|---|
| Pengadaan alat dan wadah sampah | 3.000.000 |
| Pengembangan sistem digital sederhana | 2.000.000 |
| Promosi dan sosialisasi awal | 1.500.000 |
| Total Awal | 6.500.000 |
Harga layanan per rumah: Rp20.000 – Rp30.000/bulan
Perkiraan BEP: 6 bulan dengan 100 pelanggan aktif.
BAGIAN 5: RENCANA IMPLEMENTASI
Langkah 30 Hari Pertama
-
Sosialisasi ke warga dan pembentukan kelompok pengelola.
-
Uji coba sistem pickup di 20 rumah pertama.
-
Pengumpulan dan klasifikasi sampah organik/anorganik.
-
Penjualan hasil daur ulang ke mitra pengepul.
-
Evaluasi operasional dan feedback warga.
Sumber Daya yang Dibutuhkan
-
3 orang staf lapangan (pickup dan sorting)
-
1 motor/mobil angkut
-
Sistem poin digital (WhatsApp bot atau aplikasi sederhana)
-
Dukungan RT/RW dan komunitas peduli lingkungan
Metrik Keberhasilan
-
80% warga mengikuti program dalam 3 bulan
-
Volume sampah berkurang minimal 30%
-
100 pelanggan aktif berlangganan
-
Penilaian kepuasan warga minimal 8/10
BAGIAN 6: REFLEKSI
Pembelajaran dari Tugas
Melalui kegiatan observasi ini, penulis belajar bahwa ide bisnis yang baik berawal dari kepekaan terhadap masalah di sekitar. Pengamatan sederhana dapat berkembang menjadi solusi berdampak jika dikembangkan dengan kreativitas dan data yang kuat.
Tantangan yang Dihadapi
Tantangan utama adalah keterbatasan waktu observasi dan kesulitan mendapatkan komitmen wawancara dari warga. Namun, hasilnya tetap memberikan gambaran jelas tentang pola dan kebutuhan lingkungan.
Rencana Pengembangan Selanjutnya
Ke depan, Waste2Worth akan dikembangkan menjadi platform berbasis aplikasi mobile penuh dengan fitur edukasi lingkungan dan laporan dampak karbon yang dapat diakses pengguna.
Komentar
Posting Komentar