Tugas Terstruktur 5

 REFIALDI FEBRIAN

41324010022

TEKNIK MESIN 

AE20

NGOPREK MESIN,NGEGAS DILAPANGAN

BUSINESS PLAN KOMPREHENSIF

Kedai Roti & Kopi “Nook” – Tempat Nyaman untuk Bekerja dan Menikmati Rasa



BAB I: PENDAHULUAN

1.1 Ringkasan Eksekutif

Nook Café adalah kedai roti dan kopi artisan dengan konsep “Work-Friendly Space” yang ditujukan untuk mahasiswa, freelancer, dan pekerja muda. Kafe ini menggabungkan cita rasa roti lokal berkualitas, kopi spesialti, dan suasana nyaman dengan fasilitas lengkap untuk bekerja. Berlokasi strategis di sekitar area kampus dan perkantoran, Nook mengedepankan desain minimalis, Wi-Fi cepat, stop kontak di setiap meja, dan menu lokal premium dengan harga terjangkau.
Kebutuhan investasi awal: Rp250.000.000 dengan estimasi balik modal dalam 1 tahun 4 bulan.

1.2 Latar Belakang & Deskripsi Perusahaan

Kebutuhan tempat kerja fleksibel meningkat pasca pandemi. Banyak pekerja remote dan mahasiswa yang membutuhkan ruang produktif di luar rumah dengan suasana nyaman. Tren “co-working café” menjadi peluang bisnis menjanjikan.

Nama Usaha: Kedai Roti & Kopi “Nook”
Bentuk Usaha: CV
Visi: Menjadi kedai kopi lokal pilihan utama bagi pekerja muda yang mengutamakan produktivitas dan kenyamanan.
Misi:

  1. Menyajikan produk roti dan kopi berkualitas tinggi dari bahan lokal.

  2. Menyediakan suasana kerja dan belajar yang nyaman.

  3. Meningkatkan kesadaran akan konsumsi produk lokal.

Tujuan SMART:

  • Specific: Membuka kedai pertama di pusat kota X.

  • Measurable: Mencapai 60 pelanggan per hari dalam 3 bulan pertama.

  • Achievable: Berbasis konsep co-working yang sedang tren.

  • Relevant: Mendukung ekonomi lokal dengan bahan baku dalam negeri.

  • Time-bound: Mencapai BEP dalam 16 bulan.

BAB II: ANALISIS PASAR DAN STRATEGI PEMASARAN

2.1 Analisis Pasar & Target Pasar

Industri: Industri kafe Indonesia tumbuh 8–10% per tahun, terutama pada segmen third-wave coffee dan tempat kerja alternatif.
Tren: Konsumen cenderung mencari tempat nongkrong produktif dengan layanan cepat dan suasana estetis.

Segmentasi Pasar:

  • Demografis: Usia 18–35 tahun, mahasiswa dan pekerja muda, kelas menengah.

  • Psikografis: Produktif, digital savvy, menghargai kenyamanan dan kualitas.

  • Perilaku: Sering bekerja di luar rumah, menyukai kopi artisan dan tempat estetik.

Target Utama: Freelancer dan mahasiswa di sekitar universitas X dan kawasan bisnis Y.

2.2 Analisis Pesaing

PesaingKelebihanKekuranganPosisi Nook
Kopi KenanganBrand besar, layanan cepatKurang tempat duduk nyamanFokus di work-friendly concept
Janji JiwaMenu murah dan bervariasiTidak cocok untuk bekerja lamaNook menyediakan fasilitas kerja & Wi-Fi cepat
Local Brew CaféSuasana nyamanHarga tinggiNook menawarkan suasana serupa dengan harga menengah

USP (Unique Selling Proposition):
“The first locally-inspired work café that blends comfort, productivity, and premium local taste.”

2.3 Strategi Marketing Mix (7P)

Product:

  • Roti artisan lokal (sourdough, croissant, roti manis).

  • Kopi spesialti dan non-coffee drinks.

  • Fasilitas: Wi-Fi cepat, charging point, meja ergonomis.

Price:

  • Harga rata-rata Rp25.000–Rp45.000.

  • Strategi value-based pricing — sesuai kualitas dan kenyamanan.

Place:

  • Lokasi di kawasan universitas dan perkantoran kota X.

  • Akses mudah dan parkir luas.

Promotion:

  • Soft opening promo “Buy 1 Get 1”.

  • Kolaborasi dengan micro influencer kuliner lokal.

  • Program member “Nook Points”.

  • Konten Instagram & TikTok (reels harian).

People:

  • Barista profesional dan staf front desk yang ramah.

  • Pelatihan customer experience setiap bulan.

Process:

  1. Customer order via kasir/QR.

  2. Barista menyiapkan pesanan.

  3. Pesanan diantar ke meja pelanggan.

  4. Pembayaran digital/cash.

Physical Evidence:

  • Desain interior minimalis industrial.

  • Kemasan kertas daur ulang.

  • Seragam coklat-krem dan logo berbentuk daun kopi.

BAB III: RENCANA OPERASIONAL

3.1 Proses Bisnis Inti

Alur kerja:
Customer datang → Pesan minuman & roti → Pembayaran → Pembuatan pesanan → Penyajian → Feedback pelanggan.

3.2 Kebutuhan Sumber Daya

Fasilitas & Lokasi:

  • Sewa tempat 100 m², desain open space.

  • Peralatan: Mesin espresso, oven roti, kulkas, meja kursi ergonomis, router Wi-Fi, AC.

Bahan Baku & Supplier:

  • Biji kopi: Kopi Gayo (Sumatra).

  • Tepung & mentega: Supplier lokal CV IndoBoga.

  • Kemasan: EcoPack Indonesia.

Teknologi:

  • Software POS: Majoo POS.

  • Akuntansi: Jurnal.id.

  • Pemesanan Online: GoFood dan GrabFood.

BAB IV: RENCANA KEUANGAN

4.1 Estimasi Biaya Awal (Start-up Cost)

KomponenEstimasi Biaya (Rp)
Sewa & renovasi80.000.000
Peralatan utama90.000.000
Bahan baku awal15.000.000
Lisensi & izin usaha5.000.000
Modal kerja 3 bulan40.000.000
Total Biaya Awal230.000.000

4.2 Asumsi Keuangan

  • 50 pelanggan per hari (rata-rata).

  • Harga rata-rata transaksi Rp35.000.

  • Hari operasional: 26 hari/bulan.

  • Biaya bahan baku: 40% dari pendapatan.

  • Gaji & biaya operasional: Rp20.000.000/bulan.

4.3 Proyeksi Keuangan Tahun Pertama

KuartalPendapatanBiaya OperasionalLaba Bersih
Q1136.500.00096.000.00040.500.000
Q2156.000.000105.000.00051.000.000
Q3165.000.000108.000.00057.000.000
Q4175.000.000110.000.00065.000.000
Total Tahun 1632.500.000419.000.000213.500.000

Analisis Titik Impas (BEP):
BEP = Total Biaya Tetap / (Harga – Biaya Variabel per Unit)
= Rp20.000.000 / (Rp35.000 – Rp21.000) ≈ 1.430 cup kopi/bulan.

4.4 Kebutuhan Pendanaan

Total dana yang dibutuhkan sebesar Rp250.000.000, digunakan untuk:

  • Biaya awal (230 juta).

  • Cadangan kas (20 juta).
    Sumber dana: 70% modal pribadi, 30% pinjaman keluarga.

BAB V: PENUTUP

5.1 Faktor Risiko & Mitigasi

RisikoDampakMitigasi
Persaingan tinggiSedangFokus pada konsep “work-friendly” dan promosi digital
Perubahan tren minum kopiRendahInovasi menu musiman
Kinerja staf tidak konsistenSedangPelatihan rutin & bonus performa
Kenaikan harga bahan bakuSedangDiversifikasi supplier

5.2 Rencana Implementasi (Timeline)

PeriodeKegiatan
Bulan 1Finalisasi lokasi & desain interior
Bulan 2Pembelian alat & perekrutan staf
Bulan 3Pelatihan staf, promosi awal, soft opening
Bulan 4–6Evaluasi dan promosi media sosial




File Dokumen;KelasX_KelompokNook_BusinessPlan.pdf

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Kewirausahaan Era Revolusi Industri 4.0: Tantangan dan Peluang

Gambar
 REFIALDI FEBRIAN (41324010022) TEKNIK MESIN Abstrak Era Revolusi Industri 4.0 ditandai dengan pesatnya perkembangan teknologi digital yang mengubah hampir seluruh aspek kehidupan, termasuk dunia kewirausahaan. Integrasi antara teknologi informasi, kecerdasan buatan, Internet of Things (IoT), hingga big data, menciptakan peluang baru sekaligus tantangan besar bagi para entrepreneur. Artikel ini membahas konsep kewirausahaan di era Revolusi Industri 4.0 dengan mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, peluang yang tersedia, serta strategi yang perlu ditempuh oleh generasi entrepreneur agar dapat beradaptasi dan bersaing secara global. Melalui telaah literatur dari Modul 1 Kewirausahaan dan sumber lain, tulisan ini menyajikan perspektif kritis dan aplikatif untuk mendukung perkembangan wirausaha di Indonesia. Kata Kunci : Kewirausahaan, Revolusi Industri 4.0, Tantangan, Peluang, Inovasi Pendahuluan Kewirausahaan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan suatu b...
Baca selengkapnya

Tugas Mandiri 02

REFIALDI FEBRIAN (41324010022) TEKNIK MESIN TAGLINE Ngoprek Mesin, Ngoprek dilapangan  Belajar Ddari Keberhasilan Starbucks dan Kegagalan kodak: Analisis Wirausaha dari Perspektif Motivasi,Etika,dan Mindset Pendahuluan Wirausaha bukan hanya tentang menjual produk, tapi juga tentang bagaimana nilai, motivasi, dan pola pikir (mindset) membentuk perjalanan bisnis seseorang. Banyak pengusaha sukses bukan karena mereka punya modal besar, tapi karena mereka punya dorongan yang kuat untuk terus belajar dan beradaptasi. Sebaliknya, ada pula perusahaan besar yang tumbang bukan karena kekurangan ide, tetapi karena kehilangan arah dan nilai. Dari sini saya belajar melihat dua sisi dunia wirausaha melalui contoh nyata: keberhasilan Starbucks dan kegagalan Kodak. Motivasi: Mengapa Kita Memulai Motivasi adalah titik awal dari setiap langkah wirausaha. Howard Schultz, pendiri Starbucks, tidak hanya ingin menjual kopi, tapi ingin membangun pengalaman dan suasana tempat orang bisa merasa nyaman, di...
Baca selengkapnya

Tugas Terstruktur 02

REFIALDI FEBRIAN (41324010022)  TEKNIK MESIN TAGLINE Ngoprek Mesin , Ngegas dilapangan Belajar dari Keberhasilan Starbucks dan Kegagalan Kodak: Analisis Wirausaha dari Perspektif Motivasi, Etika, dan Mindset Pendahuluan Dunia wirausaha penuh dengan kisah inspiratif dan peringatan pahit. Ada pengusaha yang sukses membangun kerajaan bisnis global dari ide sederhana, dan ada pula perusahaan besar yang runtuh karena gagal membaca perubahan zaman. Kedua sisi ini sama-sama penting dipelajari: keberhasilan menunjukkan strategi yang layak diteladani, sedangkan kegagalan mengajarkan kesalahan yang harus dihindari. Tulisan ini membahas dua studi kasus yang kontras. Pertama, Starbucks, jaringan kedai kopi yang berhasil mentransformasi budaya minum kopi menjadi gaya hidup global. Kedua, Kodak, raksasa fotografi yang tumbang karena tidak beradaptasi dengan era digital. Analisis akan menyoroti motivasi, etika, mindset, serta pelajaran yang bisa dipetik oleh calon wirausaha. *Studi Kasus Keberhas...
Baca selengkapnya